Jalan Panjang Kilian Humphrey

Sejak kelas enam SD, aku sudah menyukai dunia menulis, berawal dari kegemaranku membaca buku-buku cerita seperti Lima Sekawan dan Little House, aku jadi ingin menulis ceritaku sendiri. Waktu itu aku sempat menulis cerita tentang petualanganku pergi piknik bersama teman-teman sekelas.  

Setelah masuk SMP aku sempat melupakan dunia tersebut karena sibuk bergaul. Maklum usia puber saat itu, jadi masih mencari jati diri. Dan ketika masuk SMA, aku kembali mulai menulis. Awalnya aku menulis puisi.

(Sebenarnya dari SD aku sudah belajar menulis puisi. Puisi pertama kutulis untuk kakak sepupuku yang akan lulus SD, isinya tentang perpisahan dengan gurunya. Waktu itu aku masih kelas empat SD dan belum pernah menulis puisi. Tapi karena dipaksakan, aku mencobanya. Dan apakah karena kakak sepupuku itu bego, dia senang-senang saja dengan puisi buatanku itu. Hahaha..)

Selain puisi, aku juga menulis cerita bersambung. Aku masih ingat tokoh-tokoh dalam ceritaku selain diriku sendiri dengan nama Honey, ada juga tokoh bernama Guntur, Bayu dan Pungut. Isinya tentang persahabatan dan cinta diantara sesama teman. Dan kebanyakkan lebih ke kehidupanku sehari-hari.

Saat SMA itu, aku belajar menulis cerita selain dari buku cerita, juga dari majalah cerpen lama seperti Anita Cemerlang yang tersimpan di perpustakaan daerah.

Namun aku tidak pernah berhasil menyelesaikan ceritaku, baik cerpen maupun cerber. Kesulitanku pada saat itu adalah aku selalu berubah-ubah pikiran, bahkan nama kadang bisa menjadi masalah buatku.

Aku baru berhasil menyelesaikan satu cerpen ketika aku berada di bangku kuliah. Waktu itu aku paksakan diriku untuk bisa menyelesaikan satu cerita, karena kesal diri sendiri yang suka plin-plan. Hahaha..

Tapi setelah menyelesaikan cerpen itu, aku kembali ke kebiasaan lama. Berubah-ubah pikiran. Cerita satu belum selesai, aku sudah beralih ke cerita yang lain. Begitu terus.

Setelah lulus kuliah dan pindah ke Jakarta, aku berjanji untuk bisa menulis sebuah cerita. Dan tepat di tahun 2005, aku mulai serius menulis. Benar-benar serius. Awalnya aku menulis di buku semacam buku harian. Tapi kemudian seorang teman menawarkan komputernya, aku beralih menulis di komputer. Aku ingat ceritanya tentang seorang mahasiswi yang dikeluarkan dari kampus karena terlibat demo BBM, kemudian dia bekerja pada sebuah LSM dan ditugaskan di suatu daerah terpencil. Di sana dia bertemu dengan seorang pemuda anak dari tuan tanah. Tapi apesnya cerita yang kusimpan di dalam disket itu hilang karena termakan virus. Sayang sekali, padahal aku sudah menulis banyak sekali dan untuk menulis ulang cerita yang sama, aku malas sekali. Dan terutama penyakit lama ku kambuh, berubah pikiran. Hahaha..

Setelah tahun-tahun berlalu, aku belum juga kembali serius menulis. Sempat beberapa kali memiliki ide untuk menulis. Aku pernah berpikir untuk menulis cerita tentang seorang anak perempuan yang bernama Timoro, yang berusia sembilan tahun, yang cerdas dan ceria dan memiliki kemampuan khusus berupa kekuatan supranatural. Bahkan aku sudah membuat sinopsisnya, plot dan juga para tokoh. Tapi rencana itu selalu tertunda karena pekerjaanku yang tidak mengenal waktu.

Namun setelah mengalami perjalanan panjang, terutama masa-masa yang tidak bahagia, ketika ibuku meninggal dunia dan aku merasa hidupku stuck, aku sampai pada sebuah keputusan. Aku ingin mengubah haluan hidupku. Aku ingin melakukan apa yang aku impikan selama ini, menjadi penulis. Dan itu terjadi diakhir tahun 2011.

Akhirnya pada tahun 2012, aku keluar dari pekerjaanku. Ketika itu aku punya kesempatan melanjutkan studi dan aku berpikir aku bisa menulis sambil kuliah. Jadi aku pulang ke kampung untuk persiapan sekolah dan juga menulis. Aku mulai membuat synopsis, planning dan plot yang baru.  Aku selalu mempunyai keinginan untuk memperkenalkan Indonesia, khususnya NTT pada dunia. Karena itu aku memanfaatkan kehadiranku di sana untuk melakukan pengamatan dan penelitian.

Namun sebuah kejadian mengubah keputusanku. Aku diundang oleh salah satu sepupuku untuk ngumpul-ngumpul bakar ikan di tepi pantai. Ternyata bukan bakar ikan yang kutemui melainkan kegiatan sosial dari sebuah partai politik. Karena terlanjur nyemplung yah sudah aku memilih mandi sekalian. Sekolahku batal dan aku terlibat dalam kegiatan politik praktis.

Di sela-sela kegiatan politik itu, aku gencar menulis. Beberapa kali aku mengalami perubahan judul dan tokoh. Kali ini bukan karena plin-plan, namun karena keseriusan menulis. Aku juga mengubah genre cerita. Dulu aku sangat menyukai romantic tapi lambat laun seiring dengan perjalanan hidup aku kembali ke masa kecilku menyukai cerita adventure, action dan fantasy. Maka aku pun merancang kisah tentang Kilian Humphrey.

Sebenarnya ide dasarku adalah bercerita tentang seorang anak yang memiliki kemampuan khusus seperti ideku dalam cerita Timoro. Namun dalam perjalanan merancangnya ada banyak hal dan peristiwa yang memberiku ide. Salah satunya adalah ide untuk menulis cerita tentang vampire hybrid. Aku terinspirasi dari novel Twilight, tapi bukan tentang Edward dan Bella, melainkan tentang anak mereka. Ide ini menjadi lebih kuat ketika aku mengetahui tentang Wae Rebo, desa kecil di suatu gunung di daerah Manggarai, Flores. Yang menjadi unik dari tempat itu, selain letaknya yang terpencil, Wae Rebo juga memiliki hutan seperti hutan Forks dalam film Twilight. Selain novel Twilight, aku juga terinspirasi dari beberapa novel seperti novel-novel karya Agatha Christie dan Sidney Seldon. Beberapa film juga memberiku ide seperti Jumper, Sphere, Peter Pan dan Jason Bourne.

Setelah penemuan tentang Wae Rebo, aku kemudian memutuskan untuk mengangkat Manggarai sebagai wilayah pertama dari Flores yang akan kutulis dalam ceritaku.  

Dengan keputusan itu, aku mulai melakukan penelitian dan pengamatan tentang Manggarai. Aku meneliti tentang sejarah, budaya, ciri-ciri orang Manggarai, bahasa sampai pada tempat-tempat unik.  

Karena ceritaku tentang petualangan, tentu banyak tempat yang muncul dalam ceritaku. Karena itu di tahun 2015, aku memutuskan kembali ke Jakarta untuk melakukan banyak penelitian dan survey pada berbagai tempat baik di dalam maupun di luar.

Dari 2012 hingga sekarang aku mengfokuskan diri untuk menyelesaikan novel Kilian Humphrey. Dalam perjalanan meneliti, mengedit dan menulis ulang, banyak hal memberiku ide baru. Tadinya aku tidak pernah berpikir akan menulis lebih dari satu buku namun sekarang aku memiliki perencanaan menulis Kilian Humphrey menjadi novel berseri. Buku pertama dan kedua telah selesai dan aku sedang menggarap buku ketiga.



 Buku pertama telah selesai, sebanyak 70 Bab. Dan dipublish pada pertengahan September 2015. Pada bulan Desenber menempati peringkat #1 genre Adventure selama dua minggu lebih. 





Buku kedua sebanyak 55 Bab selesai pada bulan Februari 2017. Sempat berada pada beberapa peringkat, terakhir peringkat #3 genre Adventure.


Masih dalam penulisan. 
Wah, bertahun-tahun aku memendam keinginan untuk menulis novel secara serius akhirnya terwujud juga. Namun sangat tidak mudah melakukan pekerjaan menulis yang serius dan perfek. Penderitaan datang silih berganti. Tapi bagaimanapun hidupku, aku suka dengan jalan yang kupilih. Dan yang terutama aku sangat sangat sangat suka dengan karyaku, Kilian Humphrey. Tidak peduli orang menyukainya atau tidak, tapi aku sangat mencintai Kilian Humphrey. Aku mencintai keinginannya untuk menjadi manusia sepenuhnya meski jalan di depannya penuh penderitaan. 









Seri Kilian Humphrey pertama kali dipublish di website orange (Wattpad) https://www.wattpad.com/story/32341987-kilian-humphrey-the-half 
dan kini tersedia di Google Play Store. 


Silahkan kunjungi fan page Kilian Humphrey di Facebook untuk berbagai info tentang novel berseri ini:  https://www.facebook.com/kilianhumphreynovel/?ref=profile
Semoga ceritanya menghibur dan memberi kegembiraan pada Anda. All the best!

Comments

Popular Posts